Hire Me Direct

Friday, February 25, 2011

Lee Yo Won, 'jiwa perubahan namgyuri, trailer pertama '49' days




SBS baru drama '49 Days ' trailer teaser ini diresmikan. pengganti 'Sign' pada tanggal 16 Maret drama siaran pertama mobil '49 Days ' kecelakaan dalam keadaan koma.


Secara khusus,  23 Feb 11:00 disiarkan tak lama setelah lagu Schubert's' Arpeggione Sonata,''49 Days' '   trailer muncul  memfokuskan perhatian pemirsa. 

Lee Yo-won sebagai wanita yang tubuhnya diambil alih oleh jiwa seorang wanita yang tubuhnya dalam keadaan koma (Nam Gyuri), Jung Il -woo sebagai malaikat muda yang tampan, Bae Soo-bin sebagai tunangan bagi jiwa (bukan tubuh), Seo Ji-hye sebagai frenemy, dan Jo Hyun-jae.



Dari trailer nya sepertinya menarik ....Masih bertanya-tanya pada kalung yang dipakai oleh roh. Apa kaitannya... Ngga sabar menunggu drama ini 



Wednesday, February 23, 2011

[Summary] Mary Stayed Out All Night: Episode 5



EPISODE 5 RECAP

Episode 5 dimulai dengan Mae-ri yang masih kepikiran akan kejadian tadi malam di tempat tidurnya. Gelisah, sambil memegangi keningnya (bekas lukanya).
Di luar, Jung-in juga gelisah. Bagaimana cara (posisi) terbaik meletakkan pesannya agar bisa dilihat Mae-ri. Lucu banget. Berbagai tempat dia coba, tapi selalu jatuh. Sampai dia mengukur kira-kira Mae-ri keluar dari kamar dan dimana kira-kira akan melihat pesannya. Eh, Mae-ri nya malah keluar.
Mae-ri: apa yang kau lakukan direktur?
Jung-in: Aku ada meeting jadi harus pergi lebih cepat. Aku baru mau meninggalkan memo.
Mae-ri mengambilnya.
Mae-ri: Dan, apa yang tertulis di memo?
Jung-in: Tolong dibaca setelah aku pergi. Dan ayahmu bisa mengajakmu kembali kapanpun kau siap.
Mae-ri (bersemangat) : Ayo pulang bersama, Direktur.


Dan, mereka pun kembali ke Seoul bersama-sama. Di mobil, keduanya sama-sama diam. Hening. Tak ada pembicaraan, sampai ...
Jung-in: Jenis musik apa yang kau sukai?
Mae-ri: Apa? O... Apapun yang bagus kecuali rock dan musik keras.
Jung-in pun menyalakan lagu bergenre klasik dengan iringan biola di tape mobil.
Mae-ri baru menyadari sesuatu.
Mae-ri: Musik Mu-gyul! Tentu saja, musik Mu-gyul pengecualian.
Lalu mematikan musik klasik itu, dan menyanyikan lagu My Bus yang pernah dinyanyikan Mu-gyul.
Mae-ri beralasan lagu itu membuatnya rindu pada Mu-gyul dan ingin menelponnya. Jung-in menambahkan kalau dia akan mengantarkan Mae-ri ke sana.


Mu-gyul, menguncir poninya, dan memakai sarung tangan yang belum jadi. Di rumah, berusaha membuat lirik lagu, namun selalu gagal (terlihat dari berserakannya kertas-kertas di belakangnya). Ia terbayang suara Mae-ri. " Jagi-ya, Sarange." (Oooh, so sweet!). Ia menggambar kepala kucing (lambang dari Mary Stayed All Out of Night) Awalnya ingin menulis Mae-ri tapi diganti dengan Marry Christmast. tersenyum sendiri. Lalu ada suara batuk-batuk (aaah, menganggu saja).
Itu Seo-joon. Terbaring di sofa. Mu-gyul tidak tahu harus mengantarkannya kemana, jadi dia membawa pulang Seo-joon. Setelah baikan. Seo-joon berkeliling di dalam rumah Mu-gyul, sampai ia menemukan benang pintal milik Mae-ri.
Seo-joon: Apa ini?
Mu-gyul: Ah, itu bukan apa-apa.
Seo-joon: Apa kau belajar memintal? (Lalu melihat sarung tangan Mu-gyul) Kau yang memintal itu?
Mu-gyul: Bukan. Itu ...
Seo-joon: Kau mempunyai pacar?
Mu-gyul: Pacar? Tidak dalam waktu dekat.
Kembali di dalam mobil. Mae-ri menyarankan proyek drama Jung-in sebaiknya dimasukkan karakter keluarga di dalamnya. Karakter seperti Ayah Jung-in, mungkin. Diam. Dan, mereka ternyata sudah sampai di rumah Mu-gyul.
Di kursi belakang Mae-ri membawa TV bekas. Ia ingin membawanya sendiri, tapi Jung-in menawarkan diri.
Lalu saat ia melihat pintu rumah Mu-gyul terbuka. Seo-joon keluar dari rumah itu bersama Mu-gyul. Aw, gawat kalau Jung-in melihat ini. Karena itu dia berbalik dan berpura-pura memperbaiki dasi atau kotoran di jas Jung-in.
Seo-joon berpamitan, masuk ke dalam taksi yang sudah berada di depan rumah Mu-gyul. Begitu Seo-joon pergi, Mae-ri langsung menyerbu. " Jagi-yaaa!"
Jung-in memanggilnya Mae-Ri, Mae-ri heran, biasanya Mu-gyul memanggilnya dengan Merry Christmas. Dia juga bertanya kenapa Seo-joon ada di sini. Mu-gyul menjawab, aku tidak tahu. Di sini dingin, ayo bicara di dalam.
Jung-in muncul dengan mebawa TV bekas.


Di dalam rumah Mu-gyul. Mae-ri membersihkan kertas-kertas berserakan. Dan, Jung-in masih berusaha menawarkan peran pria utama di daramanya.
Mu-gyul marah kenapa Mae-ri belum juga berangkat kerja. Mae-ri beralasan Jung-in memperbolehkannya berangkat kerja kapanpun dia siap. Mu-gyul tambah marah. Pekerjaan Mae-ri seperti tidak serius baginya.
Jung-in : Aku meminta maaf karena mengambil waktumu bersama Mae-ri. Tapi, mulai sekarang, aku akan melakukan yang terbaik buat mae-Ri.
mu-gyul heran. Bukankah kau bilang kau tidak tertarik dengannya?
Jung-in : Aku mempunyai alasan untuk melakukannya sekarang. Aku tahu kau menikah karena cinta, tapi itu adalah keputusan yang dipaksakan. Dan aku dengar, pernikahan ini tidak legal.
Mu-gyul : Jadi?
Jung-in : Kau akan menjadi gugup mulai sekarang, Kang Mu-gyul.(Lalu pergi)
Mu-gyul heran. Ia menanyakan apa terjadi sesuatu antara Mae-ri dan Jung-in. Mae-ri jelas menjawab tidak.
Mae-Ri : Kenapa kau terlihat kesal?
Mu-gyul : Kapan aku terlihat kesal?!
Mae-Ri: Sekarang!
Mae-ri menanyakan apa hubungannya dengan Seo-joon. Mu-gyul bilang, itu bukan urusannya. Mae-ri juga bilang, kalau Seo-joon bermain dalam proyek drama musik Jung-in. Sedang asik membicarakan ini, Mae-Ri menyadari bahwa pintalannya berubah posisi.
Mae-Ri: Oh! Oh! Sarung tanganku! Aku sudah memberitahumu untuk hati-hati! Bukankah aku memberitahumu kau akan mati jika menyentuhnya?! (menunjuk marah pada Mu-gyul)
Percepat pada Jung-in yang menunjukkan skenario dramanya. Ia menginginkan Mae-ri membacanya, dan mengajaknya ke sebuah restoran.
Mae-Ri : Ini tidak masalah bagaimana keras kau mencoba memenangkan aku. Aku tidak akan ragu.
Jung-in (sambil membaca menu) : Aku berencana mulai sekarang harus makan siang bersama.
Mae-Ri : Tapi, aku sudah memberitahumu, ini sia-sia. Tapi ... tidak ada orang lain di sini. ( Meja-meja yang lain terlihat kosong) Apakah kau menyewa seluruh tempat ini?
Jung-in : Apa maksudmu?
Mae-Ri : Di drama, lelaki biasanya menyewa suatu tempat, ketika mereka akan melamar ...
Lalu muncul seorang wanita, ternyata penulis skenario drama Jung-in. Jung-in meminta Mae-Ri melontarkan idenya agar bisa diperbaiki oleh penulis skenario.


Giliran Mae-ri bersama Mu-gyul. Mae-ri membaca memo dari Jung-in tadi pagi, sedangkan Mu-gyul memainkan gitarnya. " Aku harap kau tidur tanpa terganggu karena keadaan sekitar yang kurang familiar. Aku pergi sekarang tanpa pamit. Silahkan bersitirahat sebelum kau kembali .. Jung-in"
Mu-gyul malah menyanyikan ," Materialistis, lelaki berwajah dua, dan total penolakan juga."
Di sini akan terlihat kalau Mu-gyul sedikit cemburu. Hehehe.
Mae-ri memasakkan makan malam untuk Mu-gyul. Mu-gyul memuji makanannya yang enak. Lalu, ibu Mu-gyul datang.
ibu : Apa kalian tinggal bersama?
Mu-gyul & Mae-ri : tentu saja tidak.
Ibu Mu-gyul meminta Mu-gyul meminjamkan uang sebanyak KRW 5,000,000. Mu-gyul menarik Ibunya keluar. ternyata pacar Ibu memberikan uang untuk Ibunya untuk dipakai deposit cafe ibunya, sekarang mereka putus, kekasihnya meminta uangnya kembali.
Mu-gyul menolak memberikan uang. Tapi Ibu memohon agar meminjamkannya uang. Tentu saja Mu-gyul akirnya mengalah.
Di rumah. Pemilik rumah mencari Mu-gyul, malah menemukan mae-ri. Ia meminta uang untuk membayar sewa sebanyak KRW 2,000,000.
Beralih ke restoran mewah. Direktur Hyung dan Ayah Mae-ri membicarakan anak mereka. Ayah Mae-ri mengatakan kalau cara berpakaian anaknya tidak terlalu pantas. Direktur Hyung mengatakan, kalau dia sudah mengaturnya buat mae-ri.

Giliran Mae-ri bersama Jung-in. Tapi, mae-ri duluan sampai di rumah. ketika pintu terbuka, dia kira itu Jung-in. Tapi, itu adalah pelayan suruhan direktur Hyung yang memintanya merubah penampilan Mae-ri.
Mu-gyul menjual gitar putihnya pada temannya. Tapi, harganya terlalu rendah. Temannya juga sedih karena Mu-gyul harus menjual gitar itu, bagaimana Mu-gyul bisa membuat lagu.



Di kantor, Seo-joon sedang membaca skenario, sedangkan Jung-in menyalakan sebuah lagu. " Ini lagu, Mu-gyul sempurna." Seo-joon juga mengatakan bahwa Mu-gyul adalah kekasihnya dulu. dan, sekarang mereka hanya teman.
Jung-in menceritakan kalau ia sudah ditolak dua kali dalam mengajak Mu-gyul ikut serta dalam drama ini.
Seo-joon : Bolehkah aku membujuknya? Maukah kau membiarkan aku menyusun makan siang bersama sampai aku di sini?
Jung-in : Aku harus meminta maaf. Aku sudah mempunyai rencana.
Seo-joon : Seperti apa tipe wanita yang akan kau nikahi? Aku agak curiga.
Pintu diketuk. Dan, masuklah mae-ri yang pakaiannya sangat feminin. Dress hitam dengan rok di atas lutut, stoking hitam, dan highells hitam. Membuat terpana Seo-joon yang memuji kecantikannya, dan Jung-in. Jung-in meminta meeting ini dilanjutkan lain kali. Sebelum pergi Seo-joon berkata, " nikmati makan siang bersama tunanganmu."
Mae-ri melotot pada Jung-in yang tersenyum.


So-Ra Yah dan  Ji-Hye sudah mengantri untuk masuk ke sebuah restoran mewah. Mae-ri dan Jung-in melewati mereka.
Mae-ri perlahan-lahan menaiki tangga. Dia beralasan kalau tidak terbiasa memakai highells, jadi Jung-in menggandengnya. Ow..ow..ow.
Kedua teman mae-ri mengenali Mae-ri. Mae-ri menoleh ketika namanya di panggil. Dan mereka makan siang bersama di restoran. (teman-teman Mae-ri tak perlu ikut mengantri lagi). Temannya keceplosan, " Untuk kencan pertama Mae-ri ini, Mae-ri mendapatkan jackpot."
Jung-in : Jadi, Mae-ri tidak pernah berkencan sebelumnya?
Mae-ri menjelaskan kalau sebelum bertemu Mu-gyul, dia tidak pernah berkencan. Mu-gyul adalah cinta pertamanya.
Jung-in pergi menerima telepon. Kedua temannya masing-masing memihak Jung-in dan Mu-gyul. Mae-ri mengatakan tidak tertarik pada keduanya. Setelah perdebatan antar So-Ra Yah dan  Ji-Hye  kemudian mereka malah mendukung kedua-duanya.
Direktur hyung dan Ayah mae-ri berbelanja pakaian untuk Ayah Mae-ri. Sudah 86 hari, dan Ayah mae-ri berjanji akan bisa menyatukan Mae-ri dan Jung-in secepatnya.
Mu-gyul pulang ke rumah. Sudah ada Seo-joon di sana. Ia menyadari kalau Mu-gyul menjual gitarnya karena itu ia membujuk Mu-gyul agar menerima tawaran Jung-in. Seo-joon memuji Jung-in sedangkan bagi Mu-gyul Jung-in tetap manusia bermuka dua. Ia melihat jam, sudah setengah empat, karena itu menanyakan kapan Seo-joon kapan dia pulang.
Ada tamu datang, ternyata pemilik rumah. Mu-gyul mengantarkan Seo-joon menuju mobilnya. Seo-joon menawarkan bantuannya soal uang, tetapi Mu-gyul menolaknya,


Di luar, Mae-ri sudah tiba. Melihat ada Seo-joon, dia langsung menutupi mukanya dengan topi berbulu jaketnya sambil bergeser ke tepi jalan perlahan. Dia bingung kenapa Seo-joon selalu datang ke rumah Mu-gyul.
Pemilik rumah memerhatikan rumahnya. Mu-gyul datang, menjanjikan agar membayar minggu depan. Pemilik rumah mengatakan tidak pelru khawatir, karena pacar Mu-gyul sudah membayarnya. tepat, mae-ri datang. pemilik rumah pamit pulang, dia ke sini hanya mengecek keadaan rumahnya, apakah ada kerusakan. tetapi ternyata tidak ada.
Mu-gyul memarahi Mae-ri karena sudah mencampuri urusannya. Mae-ri lebih marah lagi, aku tinggal di sini juga, sudah seharusnya aku juga membayar.
Mu-gyul menandatangani kertas perjanjian di secarik kertas berisikan "Aku, Kang Mu-gyyul, berjanji akan membayar 200 ribu won pada Wi Mae-ri". Dia akan membayarnya dalam dua bulan.
Mae-ri menolaknya, selama perjanjian 100 hari berakhir (yang tinggal 86 hari lagi), Mu-gyul bisa membayarnya sedikit demi sedikit.


Mu-gyul tidak bisa menolak. Apalagi Mae-ri bisa datang ke sana tidak hanya pada pukul 4 sore sampai 9.30 malam. Mu-gyul duduk dengan kesal karena Mae-ri begitu bahagia membersihkan rumahnya.
Berbeda dengan rumah Jung-in. Ada pelayan yang sudah membersihkan semuanya.
So-Ra Yah dan  Ji-Hye dan menelpon. Begitu tahu kalau Mae-ri sendirian di rumah, mereka ingin datang ke sana. tetapi, Mae-ri jelas menolak, ini bukan rumahku.
Lalu ada telpon dari Direktur Hyung.


Di mall. Direktur hyung dan Mae-ri berbelanja keperluan Mae-ri. Mae-ri masih bersikeras tidak bisa menolak itu.
Ayah Mae-ri datang lagi ke rumah Mu-gyul. menawarkan cek dan tiket keberangkatan ke Incheon, Narita pada tanggal 25 November pukul 2 siang. Jika dia memang mencintai Mae-ri, seharusnya dia pergi. Mu-gyul menolak lalu pergi.
Di sebuah restoran kecil, Ayah Mae-ri dan Mu-gyul berbincang. Ayah Mae-ri mabuk. Dia frustasi mengenai hubungan Mu-gyul dan Mae-ri.

Di restoran (sepertinya masih di kawasan mall), Direktur Hyung dan Mae-ri berbincang. Mae-ri meminta Direktur Hyung menceritakan tentang Ibunya. Ibunya meninggal ketika umurnya 4 tahun, jadi dia tidak mempunyai kenangan akan Ibunya. Kalau ia bertanya pada Ayahnya, Ayahnya akan menangis hanya dengan memikirkan Ibunya.
Direktur Hyung: Dae-han sangat mencintai Ae-ri
Mae-ri : Paman, seperti apa Ibuku?
Direktur Hyung: Apa yang bisa kukatakan ... Dia seperti matahari, hangat dan ramah seperti matahari di hari musim gugur.
kemudian Jung-in datang. Melihat kedekatan antara Mae-ri dan Ayahnya ia merasa senang.
Mu-gyul memapah Ayah Mae-ri pulang ke rumah. Di tengah jalan, Ayah Mae-ri hendak buang air kecil. Mu-gyul sangat malu, apalagi pada orang-orang yang lewat memerhatikan mereka.
Mae-ri pulang di antar oleh Jung-in. mereka sedang asik berbincang mengenai style baru Mae-ri. Mae-ri mengatakan akan berpakaian seperti itu hanya di kantor saja. kemudian Mu-gyul dan Ayah datang. Ayah menimpa Mu-gyul.


Jung-in mencoba memapah sendirian, Mu-gyul sempat mencibirnya. Jung-in seperti biasa tersenyum, seakan dia mampu. Lalu ... ia tidak kuat menggendong ayah Ma-eri dan terjatuh, Mu-gyul tertawa melihatnya. Mae-ri langsung menyuruhnya membantu Jung-in memapah Ayahnya.
Ayah : Anak menantu Jung, anak menantu Kang. (tertawa) Aku punya dua anak menantu.
Mereka berjalan pelan. Ayah seperti hendak muntah, dan ia muntah ke arah Mu-gyul. Yeiks!
Di rumah, Mae-ri membersihkan jaket Mu-gyul. Ia meminta maaf akan perlakuan Ayahnya.
Mu-gyul dan Mae-ri baru hendak pulang ketika Jung-in muncul. Mu-gyul pulang dengan berjalan kaki, sedangkan Jung-in memakai mobil. Jung-in memintanya masuk ada yang hendak dibicarakannya, Mu-gyul menolak karena merasa tidak ada yang harus mereka bicarakan.
Saat Jung-in pergi, Mu-gyul menendang botol kosong. Dan, merasakan sakit di punggungnya.
Ayah bangun keesokan paginya, makan pagi sudah ada di hadapannya. Mae-ri menyuapinya. Ayah berhenti makan, karena merasa masih kurang baikan. Mae-ri memeriksa jaket Ayah karena hendak mencucinya, dan menemukan tiket di dalam sakunya. Mae-ri langsung marah dan meneriaki Ayahnya. Ayah mengelak dengan pura-pura hendak muntah.


Mae-ri menemui Mu-gyul di rumah. Mu-gyul tidur memunggunginya. Mu-gyul bangung, meminta untuk menghentikan semua ini. Ia akan mengembalikan uang Mae-ri. Mae-ri jelas menolak dan mengingatkan soal kesetiaan.  Mu-gyul berganti baju. Mae-ri menutup matanya. Padahal Mu-gyul biasa saja tidak bermaksud apa-apa.


handphone Mu-gyul tertinggal, ada yang menelpon. ternyata Ibu Mu-gyul. Ia menanyakan apakah Mu-gyul sudah mempunyai uang. Jadi, Ibu menunggu Mu-gyul di rumah saja sambil meminta ice cream dan meminta Mae-ri membuat kimchi.
Sampai malam, Mae-ri membuat Kimchi di baskom besar sedangkan Ibu Mu-gyul menonton TV sambil makan es krim.
Mu-gyul menemui teman-temannya di mana Seo-joon datang. Masih berusaha membujuk Mu-gyul agar menyetujui kerjasama dengan Jung-in.
Mae-ri buang sampah keluar rumah, tangannya begitu letih dan tanpa sengaja melihat Mu-gyul berbincang dengan Seo-joon di dalam mobil. Sepertinya ada yang cemburu.
Mu-gyul pulang menemukan Ibunya di rumah menikmati mie. Dan terkejut kalau Mae-ri membuat kimchi sendirian. Ibu memuji Mae-ri dan memberinya nilai 100. Mu-gyul menelpon mae-ri, tetapi tidak diangkat.
Mae-ri memijat-mijat tangannya sendiri sambil menonton TV, teringat Mu-gyul dan Seo-joon di dalam mobil.
Mu-gyul mengambil botol air mineral di dalam kulkas, tanpa sengaja melihat kimchi buatan Mae-ri.  Sedangkan Ibunya tertawa-tawa menonton TV.
Paginya, Mu-gyul datang ke kantor Jung-in. Jung-in akan memberinya KRW 20,000,000 jika dia menyetujui kontrak ini. Mu-gyul tidak peduli dengan itu, yang ia inginkan bisa melakukan proyek OST dengan melibatkan bandnya. Jung-in heran, bukankah Mu-gyul sudah keluar dari bandnya?
Mu-gyul: Kami keluarga. Tapi bisnisman sepertimu tidak akan mengerti perasaan kesetiaan ini, kan?
Mu-gyul hendak pergi karena Jung-in akan mengganti bandnya dengan musisi lain jika mereka tidak memenuhi standarnya.
saat itu Mae-ri masuk. Mu-gyul terkejut melihat penampilan Mae-ri.
Jung-in akhirnya setuju. Kemudian kru drama masuk dan meminta Seo-joon dan Jung-in mengeceknya.


Mae-ri mengirimkan pesan pada Mu-gyul. Ayo bicara sebentar.
Mu-gyul keluar. Mae-ri bertanya kenapa tidak memberitahunya kalau mau ke sini? Mu-gyul mengatakan kalau mae-ri tidak mengangkat telponnya. Dan meminta maaf soal Ibunya. Menurut Mae-ri mereka impas, Ayahnya menyulitkan Mu-gyul sebelumnya. Mae-ri kecewa karena jika Mu-gyul menandatangani kontrak.
lalu Jung-in datang, Mae-ri langsung memeluk lengan Mu-gyul seperti biasa. Mu-gyul mengatakan masih berat ikut dalam proyek drama ini. Mu-gyul pergi, Mae-ri mengejarnya.
Mae-ri : Terima kasih.
Mu-gyul : Untuk apa? Aku tidak melakukan itu karena kau.
Mae-ri : Tetap saja... (tersenyum) aku akhirnya sedikit merasa bebas.
Seo-joon muncul.
Mae-ri : Elevator lewat sini. (berpura-pura tidak mengenal Mu-gyul)
Seo-joon hendak menggandeng Mu-gyul, tetapi Mu-gyul menolak dan berjalan sendiri. (Ada poster drama Tak Goo di belakangnya. Berarti, perusahaan Jung-in yang membuat Bread, taste and Love. Wkwkwkwk)
Manajer band Mu-gyul dulu tidak sengaja melihat Mu-gyul yang pergi. Ia kaget mengetahui Mu-gyul sebagai produser musik.
Manajer licik itu menemui Jung-in, menceritakan tentang Mu-gyul. " Hati-hati dengannya. Dia mungkin akan berakting lugu dan terlihat peduli akan pembuatan musik. Tapi, itu dia yang mengaturnya. Dia berakting baik tetapi sesungguhnya dia sangat terobsesi dengan uang. "
jung-in: Apa yang kau maksud?

Manajer licik menemui Mu-gyul, mengatakan kalau Mu-gyul dalam kontrak exclusive dengannya. Dan, dalam waktu tiga tahun tidak dalam pekerjaan apapun jika tidak mengikutsertakan dirinya.
 Manajer licik (lupa namanya) : Kang Mu-gyul ada di bawah kontrak denganku. Jadi, jika kau menandatangani kontrak dengannya. Kau juga harus menandatangani kontrak lain denganku.
manajer licik datang ke rumah Mu-gyul, meminta Mu-gyul menandatangani kontrak exclusive dengannya. Ah, sungguh licik.

 Di mobil, Jung-in menceritakan tentang itu pada Mae-ri.
Jung-in : Apakah kalian tidak membicarakan masalah pekerjaan satu sama lain?
Mae-ri mengatakan kalau Mu-gyul bilang tidak akan menandatangani kontrak itu.
Jung-in : Sepertinya ada atmosfer canggung antara kalian berdua.
mae-ri : Apa kau curiga pada kami berdua sekarang?
Jung-in : Curiga?
Mae-ri : Tentang pernikahan kami ... maksudku, tentang cinta kami!


Mu-gyul duduk menunduk di ayunan dalam rumah. Mae-ri datang memeluk lengannya.
Mu-gyul : Aku sedang tidak mood sekarang. Pergilah.
Mae-ri : Kau tidak bisa seperti ini sekarang, ini keadaan darurat.
Mu-gyul (menunjukkan wajahnya) : Apa sekarang?
Mae-ri : Jung-in mulai curiga tentang kita berdua. Dia bilang kita terlihat canggung.
Mu-gyul : Apa?
Mae-ri : Karena itu aku membutuhkanmu seakan-akan menyukaiku, ya?
Jung-in datang : Kang Mu-gyul.
Mu-gyul berdiri, karena itu Mae-ri ikut berdiri. Memeluk lengan Mu-gyul dan merebahkan kepalanya ke bahu Mu-gyul.
Mu-gyul : Kau bilang akan melakukan yang terbaik, dan mulai sekarang aku harus waspada, benar kan?

Mu-gyul memegang kedua bahu Mae-ri dan .... mencium bibirnya! Mae-ri terkejut, tapi memejamkan matanya, mungkin baru ingat kalau ada Jung-in di depannya.


Kilasan episode 6.
* Mae-ri : Itu ciuman pertamaku.
* Mae-ri yang selalu teringat dengan ciuman itu. Aw.
* Ia datang makan bersama Mu-gyul, Seo-joon, dan teman-teman Mu-gyul. Seo-joon menyoraki Mae-ri sebagai kekasih Mu-gyul.
* ada suara So-Ra Yah dan  Ji-Hye : Apakah kau sedang jatuh cinta? Tapi, dengan yang mana?

Sunday, February 13, 2011

[Recap] Mary Stayed Out All Night: Episode 4







EPISODE 4 RECAP
 
Episode 4 dimulai dengan Mu-gyul menanyakan pada Ma-ri apa yang dilakukannya di sana.
Jung-in: " Kalian berdua ...kenal satu sama lain?"
Ma-ri pun berlari ke arah Jung-in," Dia suamiku."
Jung-in dan Mu-gyul saling pandang, menyadari siapa mereka untuk Ma-ri.
Ma-ri menghampiri Mu-gyul, berteriak, "Jagi-ya! "dan menyeret dia keluar sebelum ia bisa protes.
Mae-Ri membawa dia keluar dari sana, dan  walaupun dia berhenti dan mengambil kembali gitarnya.  Kurangnya kontak antar suami-ke-suami, semakin baik. Jung-in berjanji untuk membawa gitar kepadanya setelah bekerja, dan menambahkan bahwa ia tidak boleh bekerja dengan orang seperti Jung-in. Hanya orang gila akan bersikeras menikahi seorang gadis yang jatuh cinta dengan orang lain, dan ketika Ma-rie beralasan bahwa seseorang yang menganggap perkawinan sebagai transaksi bisnis tidak bisa dipercaya, Mu-gyul setuju bahwa itu aneh. 
Di kantor, Mae-Ri meminta Jung-in untuk meninggalkan Mu-gyul, tapi dia bermaksud membawa dia dalam melakukan musik untuk drama.  Seo-Jun datang dengan ponsel baru untuk Mae-ri  sebagai permintaan maaf untuk kejadian tempo hari, dan Mae-rie menolak hadiah, membalas riang bahwa teleponnya tidak rusak, tetapi dia akan menerima permintaan maaf.  Di cafe kantor itu, ia mendengar staf membicarakan bahwa Jung-in dan Seo-jun sangat cocok. Kemudian ia melihat Jung-in dan Seo-jun berjalan-jalan bersama, dan bertanya-tanya mengapa ia tidak berkencan dan menikah dengan seseorang yang cocok dia, dan malah menyeretnya ke dalam kebisingan yang diatur ini.
Di kantor, Mae-ri membersihkan meja kantor Jung-in, sambil membaca naskah drama Jung-in. Menirukan kata-kata Jepang yang ada di naskah. " O-genki desu ka? Sayonara. Konbawa. Boku ga iru!" Pada Boku ga iru, ia merasa kenal dengan kata-kata itu.
Jung-in melihat bahwa Mae-ri telah membaca naskah dan bertanya apa yang dia pikirkan. Mae-ri mengatakan bahwa itu ide yang segar untuk melakukan drama musik romantic-komedi, tetapi itu lingkupnya terlalu muda —  orang dewasa tidak akan menontonnya. 
Dia meminta gitar Mu-gyul , tapi Jung-in bersikeras akan mengembalikannya sendiri. Maka Mae-ri muncul berlari seperti perempuan gila pada Mu-gyul, berteriak, "JAGI-YA!" . Pas ketika tiga orang wanita datang, meminta Mu-gyul memperbaiki laptopnya (tapi, sepertinya itu hanya alasan untuk mendekati Mu-gyul. Karena begitu Mae-ri datang dan mengatakan kata-kata sayang, mereka pergi).

Mae-ri memperingatkan dia bahwa Jung-in bersikeras mengikutinya ke sini. Mae-ri mencoba untuk terus mendengar pembicaraan mereka, tapi Jung-in malah memasukkannya ke dalam van dan melanjutkan pembicaraan dengan Mu-gyul.


Mae-Ri naik ke belakang dan mencoba untuk menghentikan mereka, namun Mu-gyul menariknya ke samping dengan tangan ke dahi. Mu-gyul menanyakan pada Jung-in apa kesepakatan nya, bersikeras menikahi seorang wanita yang sudah menikah. Dia menambahkan bahwa dia telah diatur oleh manajer sebelumnya, dan bahwa dia tidak bisa mempercayai orang yang memperlakukan perkawinan seperti bisnis. Mae-ri tersenyum pada dirinya sendiri. Pernikahan adalah bisnis, musik adalah bisnis. ini yang menyebabkan Mu-gyul tidak mempercayai Jung-in.


 Ayah Mae-ri bersikeras bahwa Mu-gyul terlalu playboy untuk tetap dengan Maria, dan bahwa ia bersumpah tidak ada yang terjadi antara mereka. Jung-seok berpikir dia bodoh untuk mempercayai seorang cowok yang berlarian dengan putrinya, dan menjelaskan dengan tegas bahwa jika Mae-ri memilih Mu-gyul pada akhir seratus hari, utang uang harus dikembalikan.
Ayah  langsung pergi untuk melacak Mu-gyul, tetapi menemukan bahwa Mae-ri dengan dia, sebelum waktu yang dijadwalkan nya.  Mereka melihat dia memata-matai mereka, sehingga mereka kabur dan bersembunyi di ruang karaoke. Ayah mengikuti mereka sepanjang jalan di sana, jadi mereka dipaksa untuk menyanyi, meskipun Mu-gyul benci tentang tempat-tempat ini. Dia menolak untuk menyanyi, jadi Mae-ri mengambil mic dan mulai menyanyi, memunculkan ekspresi ngeri di wajah Mu gyul. “Apa  ...kau benar-benar tuli pada nada !”


Mu-gyul mengambil mic dari Mae-Ri, naik ke atas meja sambil memeluk dirinya sendiri karena dingin, dan menyanyikan lagu, membuat Mae-Ri terkesima. (Bukan cuma Mae-ri, aku juga! Hahaha). Ayah mendengar dari lorong, dan berkata: "Tidak, tidak ... apa yang harus aku lakukan? Dia benar-benar bagus! Aku dalam masalah besar! Apa yang harus aku lakukan. Aku harus menghentikan ini.” Dia menelpon ayah Jung-in meminta dia mengirim anaknya lebih cepat menemui Mary. Lalu ayah Jung-in menelpon Jung-in.
Keluar dari karoke mereka pikir sudah bebas dari Ayah, tapi ternyata ayah masih mengikuti. Mereka akhirnya meminjam sepeda untuk menjauh dari Ayah, dan saat mereka naik bersama, Mae-ri mengatakan kepadanya bahwa ia benar-benar keren di sana, dengan bernyanyi.
Mu-gyul:" Apa?!"
Mae-ri (sambil berteriak karena Mu-gyul tidak mendengar kata-kata sebelumnya):" Kau terlihat keren ketika kau bernyanyi!"


Mu-gyul mengerem mendadak. Melihat ke belakang.
Mae-ri:" Tidak ... maksudku. Kau selalu menyanyikan lagu rock atau metal dan ini pertama kalinya melihat dia menyanyikan lagu ballad."
Mu-gyul menoleh ke belakang." Jadi apa ... kau menyukaiku?" Ekspresi lucu dengan alisnya yang naik turun.
Mae-ri malah memukul punggungnya, dan Mu-gyul tertawa." Aku hanya mengatakan! Kau terlihat keren, hanya secara objektif."
Dan Mu-gyul kembali seperti biasa." Aku tahu. Bagaimana kau tahu? Kau tidak pernah kencan dengan siapapun." Lalu kembali mengayuh. Menuju rumahnya. Sepanjang jalan Mu-gyul kedinginan, tepatnya pada tangannya.


Mae-ri memintanya berhenti, pada toko benang. Di rumah Mu-gyul, Mae-ri membuatkan sarung tangan untuk dirinya sendiri. ia mengeluh bahwa musim dingin ini terlalu dingin. Mu-gyul menyetujui itu. Dia sedang membuat kompor pemanas sepertinya.
Mae-ri:" Bagaimana aku bisa begitu sensitif pada dingin ketika aku lahir pada musim dingin?"
Mu-gyul:" Kapan hari ulang tahunmu?"
Mae-ri:" 30 November. Kau?"
Mu-gyul:" Malam natal."
Mae-ri:" Merry Christmas! Aku lebih tua daripada kau." tertawa puas." Kau lebih baik memanggilku Noona mulai sekarang, Kiddo."
Mu-gyul:" Woi, Noona. Kau terlalu lama untuk terlihat seperti seorang wanita."
Mae-ri:" Woi, Kiddo. Aku seorang wanita."


Sarung tangan Mae-rie sebelah kiri sudah selesai. Mu-gyul memujinya. Mae-ri menawarkan akan membuatkannya sarung tangan, jadi dia mengukur jari Mu-gyul dengan tangannya. Saat itu ia melihat luka di kening Mae-ri.
Mu-gyul:" kapan kau mendapatkan bekas luka itu?"
Mae-ri:" Aku tidak ingat. mereka bilang ketika umurku 4 tahun."
Mu-gyul:" Karena apa?"
Mae-ri:" Aku tidak tahu. Ayahku mengatakan, aku mendapatkannya ketika bermain."
Mae-rie membuatkan sarung tangan warna biru. Sampai ia tahu bahwa ini sudah jam setengah sepuluh malam. Waktunya bertemu Jung-in.
Mu-gyul bertanya mengapa sarung tangannya belum selesai. Mae-ri mengatakan dia akan menyelesaikannya ketika dia kembali dan memperingatkan Mu-gyul jangan menyentuhnya atau dia akan mati.Tapi, Mu-gyul menyentuhnya ketika Mae-ri pergi.
Jung-in dalam masalah di kantor. Seorang aktor memilih drama lain. Dan proyek dramanya akan merugi 5 milyar karenanya.


Di rumah, Ayahnya meminta Jung-in terus berupaya Mae-ri memilihnya karena ia akan menginvestasikan semua miliknya untuk drama Jung-in. Jadi, Jung-in harus berusaha keras.
Paginya, Ayah dan Mae-ri terus berdebat tentang Jung-in. Mae-ri terus menolak. Kemudian ada telpon, ternyata dari Jung-in. Ayah mengantarkan Mae-ri menemui Jung-in yang datang menjemput. Jung-in berpamitan dengan menyebut Ayah Mae-ri dengan Ayah, Mae-ri tidak terima. Dan ayah mulai menyebutnya anak menantu.
Mae-ri tidak terima karena dia menjemputnya tanpa pemberitahuan. Jung in mengatakan tidak ada pilihan lain, dia akan menjelaskan ini pada Mu-gyul dan meminta nomor telponnya.
Mae-ri menolaknya dan mengatakan akan menelponnya sendiri.
Mae-ri:" Sayang! Ini aku!"

Mu-gyul, di sofa, dalam keadaan mengantuk." Apakah kau harus memulainya pagi-pagi begini? Aku terbangun semalaman membuat lagu."
Mae-ri:" Sayang, sesuatu terjadi. Aku pergi ke suatu tempat dengan Direktur Jung dan sepertinya mungkin aku akan tinggal sampai malam. Ini mengerikan bukan?"
Mu-gyul:" Ah, karakter ini muncul. Aku harus tidur."
Mae-ri:" Iya kan? Ini sangat konyol, benar?"
Mu-gyul:" Apa yang konyol?"
Jung-in:" Biarkan aku berbicara dengannya."
Mae-ri:" Jangan! Kau tidak bisa menggunakan telpon ketika mengemudi." Lalu dia mengoceh tentang seharusnya mereka berlibur juga. Lalu mengatakan bahwa dari jam 9 pagi sampai 3 sore dia bersama Jung-in, jam 4 sore sampai jam 10 malam, dia bersama Mu-gyul.


 Jung-in setuju, tapi setiap weekend dia harus bersamanya. Mereka sampai. Di rumah yang beeeeeeeesar. tampilan luarnya sepertinya pernah melihatnya di drama Brilliant legacy.


Jung-in menerima telpon, dan meminta izin kembali ke kantor. Di dalam Mae-ri melihat-lihat sekeliling. ia merasa aneh karena merasa tempat itu familiar, seperti melihat foto tempat ini dimana gitu. Lalu ia menemukan foto Ibunya (Ibu Mae-ri diperani oleh Mae-ri sendiri.) dan ayahnya bersama seorang lagi. Tapi, ia tidak mengenalinya. Itu ayah Jung-in yang muncul di belakangnya. ayah Jung-in terpesona melihat Mae-rie, mungkin karena kemiripannya dengan Ibunya.
Dari percakapan Mae-ri dan Ayah Jung-in, kita bisa tahu bahwa Ayah Jung-in dan Ayah Mae-ri dulu bertetangga. Dan Ayah Jung-in mengenal Ibu Mae-ri sangat baik sebelum Ayah Mae-ri bertemu dengan ibu Mae-ri. (Aw, sepertinya Ayah Jung-in menyukai Ibu Mae-ri dulunya)


 Lalu mereka bermain catur cina, satu-satunya permainan yang Mae-ri tahu cara memainkannya. Ia mengajarkan Ayah Jung-in memainkannya. Tapi, sepertinya bukan permainan sebenarnya. Suara mereka sampai keluar, jadi Jung-in mengikuti arah suara. Lalu mereka makan malam bersama. Jung-in mengatakan pada pembantunya agar menjaga makan ayahnya karena kesehatannya kurang baik, tepatnya kanker.


Mae-rie pura-pura tersedak. Ia mengatakan bahwa makan malam ini begitu sepi padahal dia dan ayahnya ketika makan malam pasti ribut. Jung-in menerima telpon lagi lalu pergi. Mae-ri mengatakan bahwa Jung-in sangat sering menerima telpon bisnis, mungkin 200 kali satu hari. Ayah mengatakan, lain kali ia akan meminta Jung-in mematikan telponnya ketika di meja makan.
Mae-ri:" Tidak masalah jika telpon itu dari Jepang." Lalu ia menanyakan pasti Ayah pintar berbahasa jepang karena tinggal 20 tahun di sana." Kalau begitu aku menanyakan arti dari hoku ga iru."
Ayah Jung-in:" Hoku ga iru? Mungkin maksudmu Boku ga iru?"
Mae-ri:" Ah... jadi itu boku ga iru?"


Lalu tayangan beralih ke studio Mu-gyul, dimana ayah Mae-ri ada DI SANA! Ia meminta Mu-gyul dan Mae-ri agar tidak tinggal bersama. mu-gyul malah tertawa, tertunduk menutupi tawanya. Lalu ia mendapat telpon dari Kam So-Young. Mengatakan dengan mesra dia akan datang. Ayah mendengarnya." Kam So-young? Seorang wanita, benar?" Mu-gyul tidak menjawabnya.
Mu-gyul mengatakan bahwa ia akan mengatakan pada Mae-ri bahwa Ayahnya ke sini. Tapi, Ayahnya meminta merahasiakannya dari Mae-ri.
Di taman. Mu-gyul dan ibunya yang curhat tentang patah hati. Ibunya berkencan tanpa jatuh cinta.
Mu-gyul:" Ma, Apakah kau tahu kepercayaan, harapan, dan cinta, mana yang paling penting?"
Ibu:" Cinta."
Mu-gyul:" Bukan. Itu kesetiaan."
Ibu:" Yah, mungkin itu beralasan."
Mu-gyul:" Karena itu, jika kau bertemu seorang laki-laki yang setia, dan bukan hanya seseorang yang hanya bisa mencintai."
Ibu:"Tapi, siapa yang memberitahumu soal itu?"
Mu-gyul:" Wanita yang Ibu temui di tempatku itu."
Ibu:" Ah, gadis yang lucu itu. Dia setia kan?"
Mu-gyul:" Yah, dia berbeda dengan gadis lain."
Ibu:" Sungguh? Kalau begitu kau sudah menemukan gadis yang setia."
Mu-gyul:" Apa yang Ibu katakan? Aku tidak berpikir kalau dia seorang wanita."


 Ibu memeluk Mu-gyul. Meminta maaf karena hidup sendiri tanpa ayah. Tapi, Mu-gyul sudah terbiasa dengan itu. dan mengatakan tidak apa-apa. Ia mengajak Ibunya membeli es krim, dimana ayah Mae-ri memotret mereka secara diam-diam." Ada apa ini? Wanita itu lebih cocok jadi bibinya."



Ketika Mu-gyul sedang membayar es krim, Ibunya menerima telpon. Sepertinya dari teman kencannya, dan kembali menemuinya. Ah, saran Mu-gyul sepertinya percuma saja. Dan, ketika Mu-gyul berbalik, Ibunya sudah tidak ada.


 Mu-gyul ke taman sendirian. Makan es krim sendirian. Di musim dingin makan es. telponnya berbunyi, apakah ini Ibu? Dan ..itu ternyata Mae-ri menelpon dari rumah Jung-in.
Mae-ri:" Apa yang sedang kau lakukan, Sayang? pasti kau bosan tanpa aku, benar kan? Apakah kau sudah makan?" Sengaja memanas-manasin Jung-in.
Mu-gyul:" Tidak makan malam, hanya es krim."


Mae-ri:" Kau sensitif terhadap dingin, kenapa melakukan sesuatu yang dapat membuatmu sakit? Sayang ..."
Mu-gyul:" Hey, berhenti memanggilku ' Sayang.' "


Mae-ri:" Aku tahu, aku merindukanmu juga, Sayang!"
mu-gyul:" Kemampuan aktingmu sangat bagus. Seharusnya kau mendapatkan penghargaan."
Mae-ri:" Sayang, kau ingat kepercayaan, harapan, dan cinta mana yang lebih penting?"
Mu-gyul:" Hey, berhenti dan tutup telpon ini."
Mae-ri:" Oh, begitu, kesetiaan adalah yang terpenting. Keluarga memerlukan kesetiaan untuk terus hidup. ( Mu-gyul terkesima) Kau tahu, aku selalu ada di sampingmu, bukan? Jadi, ayo setia sampai akhir."
oh, so sweet di sini. Apalagi Mu-gyul mulai berkaca-kaca.
Mae-ri:" Sayang!"
Mu-gyul:" Ya?"

Mae-ri (teriak, bermaksud manas-manasin Jung-in):" Aku cinta kamu!"
Mu-gyul masih terkesima, lalu tersenyum. meneruskan makan es krim sambil terus tersenyum. (ada yang jatuh cinta?)
Oh, ya... Ini hari ulang tahun Seo-joon. Saat di bar kecil memegangi kalung tengkorak pemberian Mu-gyul ia dikagetkan akan kejutan dari Lee-an. Memberikannya kalung. Saat ia ingin memakaikannya, Seo-joon menolak. Saat Lee-an menyanyikan lagu, ia mendapatkan SMS dari teman Mu-gyul: Kepada Noona-Joon, yang ulang tahunnya sama denganku. Pesta ulang tahunmu berjalan baik, bukan? Apa kau masih ingat padaku?
Lalu, Seo-joon pergi. ternyata ia muncul di sana, ketika teman-teman Mu-gyul membicarakannya. Drummer mimnta tanda tangan Seo-joon di perban tangannya. 
Di rumah, Ayah sudah mengetahui masalah proyek drama Jung-in, dan mengatakan agar Jung-in kembali ke Jepang. Tapi, Jung-in menolaknya dan mengatakan dia akan menyelsaikan ini sampai akhir.
Ayah Mae-ri muncul, dan Jung-in kembali memanggilnya Ayah.
Mae-ri masuk ke sebuah ruangan, sepertinya kamar Jung-in atau ruang kerja Jung-in. Ia mengambil sebuah buku, membuka halamannya dan menemukan foto masa kecilnya bersama Jung-in dengan tulisan Jepang di situ. Jung-in masuk. Mae-ri menunjukkan foto itu.
ternyata Jung-in tidak ingat dengan kejadian di foto itu.

Ayah Mae-ri memamerkan foto Mu-gyul dengan Ibunya pada Ayah Jung-in. Lalu tanpa sengaja melihat foto yang dilihat Mae-ri tadi pagi.
Ayah Mae-ri:" Oh, foto itu di sini? Hyung, saat Natal aku bertemu Ibu Mae-ri untuk pertama kalinya. Terima kasih, hyung."
Ayah Jung-in:" Apa yang kau terima kasihkan padaku?"
Ayah Mae-ri:" Terima kasih padamu, Aku bertemu, jatuh cinta, dan menikah dengan Ibu Mae-ri."
Ayah Jung-in:" Apa yang kau terima kasih, kan? Kalian bertemu dan jatuh cinta pada pandangan pertama."
Ayah Mae-ri:" Ya itu benar. Kami menikah lebih cepat daripada menggoreng kacang (what?!). dan kau pergi ke Jepang dengan keluargamu. Hyung, apa kau masih ingat? Kita kemudian membicarakan anak-anak kita menikah kemudian."


kembali ke kamar. Mae-ri memegang foto kecil mereka.
Mae-ri:" Apa ... yang tertulis di sini?"
Jung-in, tanpa melihat foto itu, menandakan kalau dia hapal kata-kata itu:" Boku ga iru ... boku ga kimi wo mamotte ageru ... eien ni."
Mae-ri, terkejut:" Boku ga itu, kau bilang?"
Jung-in:" Ya."
Mae-ri:" Aku pernah mendengarnya.Apa artinya?"
Jung-in:" Aku di sini ... dan akan menjagamu ... selamanya."
Mereka berdua terdiam.


Lalu berjalan keluar. Jung-in ingin melihat luka itu. Tapi Mae-ri menolak.
Mae-ri:" Ini aneh. Kau 8 tahun saat itu. Benarkah kau tidak bisa mengingat apapun?"
Jung-in:" Aku tidak memiliki memori apapun sebelum umurku 8 tahun."
Jung-in mengambil foto itu. "Ini romantis. Tanpa melihat masa lalu, aku akan menikahimu."
Mae-ri langsung protes. Seingatnya perjanjian mereka hanya 100 hari. Tapi, ternyata Jung-in berubah pikiran

Mae-ri berbalik, dan ia terjatuh.
Ow,ow,ow ... Dia digendong Jung-in, seperti dalam foto masa kecil mereka. Kedua ayah mereka melihat ini tanpa sengaja, dan saling melempar senyum.


Di kamar Mu-gyul, membaca buku, menemukan secarik kertas. Sepertinya lagu ciptaan Mae-ri. Cinta seperti menghacurkan mobil by Wi Mae-ri. Seperti menghancurkan mobil, cinta datang dan tanpa pemberitahuan, Pria yang hidup di negeri ajaib dalam menarik dunia baru.
Mu-gyul tertawa. tapi, kemudian diam dan membuang kertas itu.


Dia mencoba sarung tangan yang baru setengah jadi untuk menjaga tangannya tetap hangat, lalu telepon berdering, pikiran pertamanya adalah," Apakah ini dari Mae-Ri Christmas?"
Sayangnya, tidak, itu telpon dari teman-temannya, dan ia datang untuk menemukan Seo-Joon sana.  (dengan background lagu Coldplay, kalau aku tak salah). Seo-Jun ingin mereka kembali, tetapi Mu-gyul mengatakan dia tidak pernah kembali pada mantannya.


Seo-juun bersikeras menuju ke kamar mandi sendiri, dan teman-temannya heran bahwa Seo-Jun masih terpaku pada Mu-gyul, masih memakai kalung pick gitar yang ia buat untuknya.  Mu-gyul mengingatkan mereka bahwa mereka orang-orang yang menyuruhnya untuk menikahi Mae-Ri, dan mereka menjawab bahwa Seo-jun melebihi tipenya, tapi mengingatkan dia bahwa memiliki perasaan yang berkembang pada Mae-Ri juga.


Mu-gyul menyangkal itu dan berjalan keluar, lebih marah ketika ia mendapat sebuah teks dan itu tetap bukan dari Mae-Ri. (Hm, ada yang sedang jatuh cinta dan ngga mengakuinya). Dia berjalan pulang, tetapi menemukan Seo-Jun diserang di jalan oleh beberapa orang mabuk.



Dia memberi mereka pemukulan dan pengganggu itu pun pergi, berteriak bahwa ia mengatakan pada Seo-jun untuk tidak pergi keluar sendiri.  Mu-gyul bertanya apakah dia baik-baik saja, dan dia bilang tidak, lalu Seo-jun memeluk Mu-gyul erat-erat.



Sementara itu, Jung-in bersama Mae-Ri, dan ia bertanya mengapa Jung-in berubah pikiran tentang menikahinya. Dia mengatakan bahwa hal itu baik untuk bisnis dan apa yang diinginkan ayahnya. Dia mengatakan bahwa ayahnya adalah seperti dewa baginya, dan Mae-ri melihat dengan rasa ingin tahu.

Jung-in menempatkan kaki Mae-ri yang terluka di bantal, dan menyembunyikannya di bawah selimut. Dia meraih ponselnya untuk menelpon Mu-gyul, tetapi Jung-in mengambil telpon itu dari tangannya, dan mengatakan kepadanya untuk tidak menelepon:  “Kang Mu-gyul adalah sainganku sekarang.”
Mae-ri bersembunyi di balik selimut. ketika ia menurunkan selimutnya.
Jung-in:" Mulai sekarang ... aku berjanji akan melakukan yang terbaik.
Ia mengulurkan tangannya dan merapikan poni Mae-Ri ke samping, menyentuh bekas lukanya lembut.  Ia mengulangi kata-katanya, "Aku akan melindungimu. (boku ga iru) " Ketika dia mencium dahi Mae-Ri. Aduh... cenat-cenut deh ah.




Nyambung ya ke Mae-Ri episode 5

Komen, aaah, jarang-jarang kan:
Awalnya lebih suka Mae-ri sama Mu-gyul aja dah. Tapi, makin ke sini, sepertinya Jung-in sudah suka dari kecil sama Mae-ri. dan itu, so sweet, Itu romantis.  Jadi, penasaran, siapa yang bakal di pilih Mae-ri, ya?

 

Lover of Korean Drama, Music, Film, and other

Labels

keep dreaming, and do action! Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino